hidup di jakarta, pengalaman baru buat saya
pengalaman baru juga ketika melihat mini mart ini
karena nggak ada di bandung.
sebagai (lulusan) anak fisika teknik
sense of engineering saya terusik (*ahseek) :p
dalam hati saya,
buset ini lebay amet lampunya.
kebetulan TA saya tentang lighting.
yang saya pelajari,
untuk suatu tempat, kebutuhan iluminansi nya bergantung pada
kegiatan apa saja yang terjadi di tempat tersebut.
misalnya, pencahayaan di kafe, tidak memerlukan iluminansi setinggi pencahayaan di ruang belajar.
karena di kafe kebanyakan kegiatan kita hanya makan,
sedangkan di ruang belajar kita membaca, mempelajari sesuatu. pekerjaan yg lebih detil daripada makan.
kira2, utk di minimart butuh pencahayaan untuk apa?
mengenali produk yang akan dibeli kan yang paling utama
trus ditambah mengenali orang mungkin.
untuk pekerjaan seperti membaca dan menulis saja,
itu dibutuhkan iluminansi sebesar 200-300 lux
itu sudah sangat jelas loh,
tidak merusak mata karna kurang cahaya.
nah ini di sana, baru parkir saja (malam-malam), kita udah mengrenyitkan mata.
kira-kira 300-400 lux mungkin.
dengan pemakaian lampu (waktu saya liat yang di menteng dan di blok m) pakai lampu T5.
T5 ini jenis lampu seperti lampu TL biasa (atau yang lebih dikenal masyarakat sebagai lampu neon),
tapi dengan diameter silinder yang lebih kecil.
ini indonesia woy.
hemat energi dong.
memang, tergantung dari si empunya untuk bayar listriknya.
tapi yah tapi..
dimana kepedulian anda wahai pengusaha?
waktu saya ke singapore saja,
retail yang di sana nggak begitu.
biasa saja pencahayaannya.
jadi, image apa sih sebenarnya yang ingin ditunjukkan?
trus, imbasnya minimart-minimart lain jadi ikutan.
cuma bisa menghela napas..
mudah-mudahan mereka mau mengganti dengan lampu LED yang lebih hemat energi..
hemat energi hemat biaya cing..
--
eh waw ternyata sekarang mereka udah pake lampu LED loh.. trus dengan jarak antar baris lampu agak jauh.. NICE! =]
(*edited 4 mar 2011)
No comments:
Post a Comment